Walaupun zaman sekarang udah serba digital, tapi bisnis fotocopy masih tetep relevan, loh! Meskipun banyak dokumen yang bisa kirim online, tapi nyetak dokumen tetap jadi kebutuhan, apalagi buat legalisasi, arsip, kuliah, kerja, gitu-gitu.
Sebelum merambah bisnis fotocopy, ada beberapa hal yang mesti disiapin dengan mateng. Modalnya buat beli alat, sewa tempat, bayar listrik, dan biaya operasional lainnya.
Pertanyaannya, apa sih bedanya bisnis fotocopy sama yang lain? Terus, gimana sih cara awal mulainya? Nah, semua penjelasannya ada di artikel ini. Yuk, kita simak sama-sama!
Peluang Bisnis Fotocopy
Peluang bisnis fotocopy itu lebar banget, bisa di tempat strategis macam deket kampus, sekolah, perkantoran, pasar, terminal, atau pusat belanja. Bisa juga dikombinasikan dengan jualan alat tulis kantor, jasa print, scan, laminating, jilid, atau ngetik.
Sasaran Pelanggan Gak Terbatas
Pelanggan potensial bisa dari mana aja, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai negeri atau swasta, pengusaha, sampe masyarakat umum. Kebutuhan buat jasa fotocopy tetep tinggi terutama saat musim pendaftaran sekolah, kuliah, beasiswa, kerja, atau acara yang butuh dokumen cetak.
Peluang Bagus Buat Bisnis dan Pengembangan
Bisnis fotocopy punya prospek bagus dan bisa dapetin penghasilan tetap tiap bulan kalau dikelola dengan bener. Bahkan, bisa dikembangin lagi dengan nambah cabang atau fasilitas buat tarik pelanggan.
Modal Bisnis Fotocopy
Modal bisnis fotocopy bervariasi, tergantung ukuran usaha, peralatan, lokasi, dan biaya operasional. Secara garis besar, modal awal berkisar antara Rp15 juta sampe Rp50 juta.
Rincian Modal Fotocopy yang Harus Disiapin
- Alat Utama Mesin Fotocopy: Harganya mulai dari Rp10 juta sampe Rp30 juta buat yang baru, atau Rp5 juta sampe Rp15 juta buat yang bekas.
- Alat Pendukung: Printer, scanner, komputer, mesin laminating, mesin jilid, mesin potong kertas.
- Perlengkapan: Kertas HVS, tinta printer, mika, sampul jilid, benang jilid, staples, gunting, pensil, penghapus, penggaris, dll.
- Sewa Tempat: Biayanya mulai dari Rp500 ribu sampe Rp5 juta per bulan.
- Biaya Listrik: Berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp2 juta per bulan.
- Biaya Lain-lain: Transportasi, promosi, perawatan peralatan, gaji karyawan (kalau ada), dan biaya tak terduga lainnya.
Keuntungan Bisnis Fotocopy
Keuntungan bisnis fotocopy tergantung pelanggan, harga jual, omset, dan pengeluaran. Intinya, bisa dapetin keuntungan 50% sampe 100% dari modal awal.
Contoh Hitung-hitungan Keuntungan
- Modal awal: Rp20 juta
- Biaya bulanan: Rp3 juta
- Harga jual: Rp200 per lembar
- Jumlah pelanggan: 100 orang per hari
- Jumlah lembar: 10 lembar per pelanggan
- Omset: Rp18 juta per bulan
- Keuntungan: Rp15 juta per bulan
- ROI: 75%
- Waktu balik modal: 1,3 bulan
Contoh di atas nunjukin kalo bisnis fotocopy bisa dapetin keuntungan besar dan balik modalnya cepet. Tapi, angka-angka itu cuma ilustrasi dan bisa beda-beda tergantung kondisi usaha dan biaya penyusutan peralatan. Nah, itu tadi bahasan lengkap tentang bisnis fotocopy, dari peluang sampe potensi keuntungannya. Jangan lupa buat share artikel ini ke temen-temen yang pengen tau lebih banyak tentang bisnis fotocopy!