DIY (Do It Yourself) yang populer di kalangan masyarakat khususnya anak muda antara lain berkebun, membuat lilin, membuat kerajinan berbahan dasar clay (tanah liat), membuat kue, dan lain sebagainya.
Aktivitas DIY ini ternyata bisa menjadi sumber bisnis yang menjanjikan. Tidak sedikit masyarakat yang awalnya membuat kerajinan hanya untuk mengisi waktu luang malah menghasilkan uang, lho. Kondisi ini pun meningkatkan inovasi-inovasi DIY (Do It Yourself) mulai ramai di sosial media.
Apakah kamu termasuk yang mengikuti tren DIY ini dan ingin memulai bisnis dari hobi iseng-iseng kamu ini? Simak langkah mudahnya dulu, yuk!
1. Menentukan Target Pasar
Saat ingin memulai bisnis dari produk handmade atau DIY yang kamu buat pastikan kamu bisa menentukan target pasar dari produk tersebut, ya! Kamu harus bisa menentukan target ideal dari bisnis kamu tersebut agar bisnis menguntungkan.
2. Melakukan Branding
Setelah menentukan target pasar yang akan kamu tuju, mulailah untuk melakukan konsep branding yang tepat. Kamu ingin dikenal sebagai brand yang seperti apa? Citra apa yang ingin kamu tampilkan? Apa keunggulan dari produk kamu yang ingin ditonjolkan?
Hal-hal tersebut perlu diperhatikan agar brand kamu memiliki signature yang menarik. Jangan lupa untuk menyiapkan hal-hal visual seperti logo, slogan atau tagline, warna khas, dan media penunjang seperti website dan sosial media untuk menciptakan sebuah image.
3. Memulai Bisnis
Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan dalam berbisnis handmade atau DIY adalah memulai bisnis! Seperti yang Alm. Bob Sadino katakan “Bisnis yang bagus adalah bisnis yang dibuka, bukan ditanyakan terus menerus”.
Mulailah bisnis dengan mempromosikan dan mengkomunikasikan ke target pasar dari bisnis kamu agar mereka aware dengan kehadiran bisnis kamu.